Sejarah PVC

PVC adalah kependekan dari polivinil klorida, yang sering dikenal sebagai vinil. PVC adalah bahan plastik serbaguna, tahan lama, terjangkau, dan dapat didaur ulang yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi.

PVC sebagian besar dikenal sebagai ‘Vinyl’ di Amerika Utara, dan meskipun di Eropa terkadang demikian, ‘Vinyl’ biasanya mengacu pada aplikasi fleksibel tertentu, seperti lantai, lembaran dekoratif, rekaman musik, dan kulit buatan.

Sejak awal mula, manusia telah berupaya mengembangkan bahan sintetis yang menawarkan manfaat yang tidak ditemukan pada bahan alami. PVC merupakan salah satu bahan sintetis tertua, dengan sejarah terpanjang dalam produksi industri.

Penemuannya bermula pada abad ke-19, ketika PVC ditemukan secara tidak sengaja pada dua kesempatan, oleh fisikawan Prancis Henri Regnault dan oleh Eugen Baumann dari Jerman.

Eugene Bauman, Fisikawan Jerman Penemu PVC

Pada kedua kesempatan tersebut, gas vinil klorida yang baru ditemukan tersebut dibiarkan terkena sinar matahari, menghasilkan padatan putih PVC. Akan tetapi, bahan tersebut sulit diolah, dan aplikasi komersialnya baru muncul pada tahun 1920-an.

Pada awal tahun 1900-an, perusahaan Amerika BFGoodrich mempekerjakan ilmuwan industri Waldo Semon untuk mengembangkan pengganti sintetis untuk karet alam yang semakin mahal. Eksperimen Semon menghasilkan polivinil klorida, tetapi resesi tahun 1920-an mengancam penghentian pengembangan material tersebut.

Namun, Semon menggagas gagasan PVC sebagai pelapis kedap air untuk kain, dan penjualannya meroket dengan cepat dengan rangkaian produk yang berkembang pesat. Permintaan kembali meningkat selama Perang Dunia Kedua, ketika PVC dengan cepat menggantikan material tradisional untuk mengisolasi kabel pada kapal militer.

Selama tahun 1950-an, semakin banyak perusahaan mulai memproduksi PVC dan volumenya meningkat drastis di seluruh dunia. Pengembang dengan cepat menemukan penggunaan yang lebih inovatif dan metode yang lebih baik untuk meningkatkan daya tahan, sehingga membuka peluang bagi penggunaan PVC dalam konstruksi dan bangunan.

Produk PVC dengan cepat menjadi penting bagi industri konstruksi, karena ketahanan plastik terhadap bahan kimia, korosi, dan cahaya. Pada pertengahan abad ke-20, lima perusahaan memproduksi PVC, dan penggunaan baru terus ditemukan hingga tahun 1960-an.

Setelah ketahanan material terhadap suhu ekstrem ditingkatkan, PVC mulai digunakan untuk mengalirkan air ke rumah-rumah dan industri. Pada tahun 1980-an, dua puluh perusahaan memproduksi PVC.

Saat ini, PVC merupakan plastik komoditas terlaris ketiga di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Biaya PVC yang rendah, kemampuan untuk diproses atau didaur ulang, dan daya tahannya yang sangat baik menjadikannya material pilihan bagi puluhan industri, seperti perawatan kesehatan, TI, transportasi, tekstil, dan, tentu saja, konstruksi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *