Sebagai negara yang sangat luas dan kaya akan warisan budaya Tiongkok, sulit untuk mempersempit desain interior Tiongkok menjadi satu fitur yang saja.
Jika kita memikirkan interior Tiongkok, kita membayangkan permukaan halus dari kayu gelap yang dipernis, penerangan redup, lentera dekoratif, furnitur dan layar berkisi-kisi yang dipahat dengan cermat, dan palet warna yang sering kali memadukan warna netral yang hangat dengan warna merah yang kuat dan jenuh (dianggap sebagai warna yang paling beruntung dalam budaya Tiongkok), hitam dan emas.
Tidak mengherankan jika gaya desain Tiongkok terkenal karena estetika dan kesederhanaannya akan garis yang bersih dan karakter bentuk. Elemen kunci interior Tiongkok adalah ruang yang mencerminkan rasa harmoni, dekorasi rumit yang dipadukan dengan perpaduan warna-warna hangat.
Gaya desain interior oriental sangat dipengaruhi oleh unsur filosofis, sejarah, dan alam, yang tidak hanya menciptakan ruang estetis tetapi juga memberi makna pada setiap detailnya.
“Oriental,” dalam arti sebenarnya, mengacu pada “sesuatu yang datang dari Asia,” lebih khusus lagi dari “Asia Timur.” Menamakan seni desain interior “oriental” menjelaskan akar sejarahnya dan seluk-beluknya yang terkubur dalam, yang berafiliasi dengan satu budaya tertentu.
Sejarah
Desain Cina berakar dari budaya dan filosofi Cina yang kaya. Sejak zaman dahulu, orang Cina telah menciptakan berbagai jenis kerajinan dan seni yang mencerminkan nilai-nilai tradisional mereka seperti harmoni, keseimbangan, dan kesederhanaan.
Pada Dinasti Han (206 SM – 220 M), desain arsitektur mulai berkembang dengan menggunakan elemen-elemen tradisional seperti pagoda, kuil, dan gerbang.
Pada Dinasti Tang (618-907), seni kerajinan seperti keramik, tekstil, dan ukiran mencapai puncak kejayaannya. Pada abad ke-19 dan 20, desain Cina mulai terpengaruh oleh gaya barat dan mengalami perkembangan yang signifikan.
Desain Cina juga terkenal dengan seni kaligrafi dan lukisan tradisional yang menggunakan teknik yang kompleks dan simbol-simbol yang berisi makna yang dalam. Seni ini tetap populer hingga saat ini dan digunakan dalam desain modern.
Selain itu, desain Cina juga mengintegrasikan unsur-unsur alam dalam desainnya, seperti motif pohon, air, gunung, dan naga. Hal ini mencerminkan filosofi Cina yang menganggap alam sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan.
Karakteristik Desain Chinese
- Harmonis : Menekankan pada keseimbangan dan harmoni antara elemen-elemen desain, seperti warna, bentuk, dan ukuran.
- Simbolis : Sering mengandung simbol-simbol tradisional yang memiliki makna yang dalam, seperti koin emas, naga, dan kaligrafi Cina.
- Tradisional : Mengacu pada elemen-elemen tradisional Cina seperti pagoda, kuil, dan gerbang.
- Naturalis : Mengintegrasikan unsur-unsur alam dalam desainnya, seperti motif pohon, air, gunung, dan naga.
- Detil: Sering menampilkan elemen-elemen yang sangat rinci dan kompleks, seperti ukiran, keramik, dan seni kaligrafi.
- Redaksional : Menampilkan elemen-elemen yang sangat rapi dan sederhana
- Keseimbangan : Desain Cina menampilkan keseimbangan antara elemen-elemen desain, seperti warna, bentuk, dan ukuran.
- Kesederhanaan : Menampilkan elemen-elemen yang sederhana dan tidak berlebihan.
Semua karakteristik ini berkaitan dengan filosofi Cina yang menganggap harmoni, keseimbangan, dan kesederhanaan sebagai kunci dalam kehidupan.