HPL pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20, ketika para insinyur mencari cara untuk menciptakan material yang kuat, tahan lama, dan serbaguna. Hasilnya adalah High Pressure Laminates, yang pertama kali digunakan sebagai pelapis untuk permukaan kayu.
Dengan penemuan laminasi plastik pertama yang dikenal sebagai Formica pada tahun 1913 oleh insinyur Amerika, Herbert A. Faber dan Daniel J. O’Connor.
Pada tahun 1930-an, teknologi laminasi ini berkembang dengan cepat dan mulai diproduksi secara komersial untuk berbagai keperluan, termasuk permukaan meja dan countertops.
Tahun 1940-an membawa perkembangan kertas dekorasi dengan resin melamin-formaldehida dengan daya serap tinggi, yang merupakan langkah penting menuju HPL dekoratif pertama. Namun, titik balik utama dalam sejarah panel laminasi bertekanan tinggi terjadi setelah Perang Dunia II.
Pada tahun 1950-an, produsen mulai menjenuhkan lapisan kertas inti dengan resin fenol dan menekannya dengan kertas dekorasi yang dijenuhkan dengan resin melamin. Tahun-tahun ini menyaksikan perkembangan berbagai pola dekoratif dan finishing tahan api. Panel fenolik dikenal karena daya tahan, kepraktisan, estetika bersih, dan sifat higienisnya.
Dalam dekade-dekade berikutnya, laminasi bertekanan tinggi terus mengalami peningkatan baik dalam gaya maupun fungsinya, menawarkan fitur-fitur luar biasa yang terus menjadikannya pilihan populer, memenuhi kebutuhan desain dan kinerja tinggi dari para arsitek, pembangun, dan desainer masa kini.
Seiring berjalannya waktu, HPL menjadi semakin populer dan menemukan beragam aplikasi mulai dari panel dinding hingga finishing untuk area dapur.
HPL adalah singkatan dari High Pressure Laminates, yang merupakan salah satu jenis material laminasi yang memiliki banyak kegunaan dalam berbagai industri.
Material ini telah menjadi pilihan utama dalam desain interior, furnitur, dan konstruksi bangunan.
Salah satu alasan utama mengapa HPL begitu populer adalah ketahanannya terhadap tekanan dan goresan. Bahan ini terbuat dari serat kertas yang diperkuat dengan resin tahan panas di bawah tekanan tinggi. Proses ini menghasilkan material yang sangat keras, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Dalam dunia desain interior dan perabotan, HPL digunakan untuk membuat permukaan meja, lemari, dan dinding yang tahan lama dan estetis.